Belajar dari Proses Pendakian Kelud

Apa pun kejadian dalam hidup kita, insha Allah selalu saja ada hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. :)

Kilas balik petualangan tadi siang ke Gunung Kelud, saat tiba di lokasi pangkalan ojek kita sudah dihadapkan pada pilihan, mau lanjut ngojek atau cukup berhenti sampai di situ menikmati pemandangan dari bawah. Ada yang memutuskan untuk berhenti, tapi banyak juga yang pengen naik terus. Baca ceritanya di http://rinasitepu.blogspot.com/2014/07/gunung-kelud.html

Lanjutt...sampai di pangkalan ojek kedua, begitu juga, harus mengambil keputusan, mau lanjut naik jalan kaki atau udahan stop di situ aja karena ojeknya udah nggak melayani nganter sampai atas. Banyak banget yang memilih berhenti, tapi sebagian lagi pengen lanjut mendaki walopun harus jalan kaki.

Setiap tempat sepanjang jalan mendaki selalu ada yang berhenti untuk istirahat sejenak melepas lelah, trus kemudian lanjut berjalan lagi, tapi banyak pula yang udah stop sampai di situ aja dan bersiap balik turun lagi karena sudah kelelahan dan tidak berminat untuk naik lagi.

Sepanjang perjalanan makin sedikit orang yang memutuskan untuk lanjut mendaki hingga bagian teratas, seperti sudah terseleksi...makin sedikit, makin sedikit lagi...hingga benar-benar hanya beberapa orang saja yang bisa mencapai batas garis kuning tanda memang sudah tidak bisa melintas lagi.

Hmmm...persis sama dengan tangga Success Plan di Oriflame :)

Tangga menuju puncak sudah disediakan dan semua punya hak yang sama untuk mendakinya, tapi tidak semua orang berminat untuk mendaki sampai puncak. Ada yang sudah puas hanya sampai di lantai dasar, ada yang sudah puas di tangga pertama, ada yang sudah puas di level Manager, ada yang sudah merasa nyaman di level Director, dll....padahal kita punya peluang yang sama lho untuk mencapai level Diamond bahkan sampai level President.

Tapi ya memang begitulah.. tujuan dan kebutuhan orang tidak sama, karakter tiap orang pun tidak sama. Taruhlah kita punya tujuan yang sama, tapi kalau kita tidak memiliki karakter daya juang yang sama, tentu hasilnya akan berbeda :)

Itu sebabnya, jangan sedih kalau ada downline yang memutuskan berhenti...gak papaa...karena memang proses menuju puncak itu akan menyeleksi sendiri siapa yang pantas dan siapa yang tidak.

Seperti proses pendakian Gunung Kelud tadi, ada yang memang keukeh nggak mau ngelanjutin pendakian lagi, ya udahh rapopo....tinggal tergantung kita, kita mau ikut-ikutan berhenti atau mau lanjut. Apakah kita sudah cukup puas menikmati pemandangan hanya dari kaki gunung atau kita ingin menikmati pemandangan dari atas. Tentu hasilnya berbeda yaa :)


Gak usah musingin yang memang nggak serius, nggak usah ikutan galau kalo ngadepin downline yang galau melulu, yang dikit-dikit ngeluh, fokus saja sama yang mau sama-sama mendaki ke puncak. Gandengan tangan bagaimana caranya kita bisa sukses bareng-bareng. Hanya orang-orang pilihan yang punya daya juang kuat dan sikap pantang menyerah yang akan sampai ke puncak.

Yang nggak mau ikutan bergerak ya sudah, tidak usah dipaksa...semua orang punya pilihan masing-masing. Biarlah mereka memutuskan apa yang menurut mereka baik. Hasilnya pasti beda antara yang mau bergerak dan yang diam saja.
Yang jelas, pemandangan dari atas itu indah banget jenderalll :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar