Pendapat Safir Senduk tentang MLM

Pak Safir yang terhormat,

Saya seorang ibu rumah tangga. Saya baru saja membaca tulisan Bapak tentang bisnis jaringan pemasaran, dan saya sangat tertarik sekali membacanya. Tapi kok, saya sering melihat ada banyak teman saya gagal menjalankan bisnis seperti itu. Saya juga berpikir, apakah saya bisa menjalankan bisnis seperti itu? Bisnisnya sih menarik, tapi ini lho, waktunya. Sebagai ibu rumah tangga yang punya dua anak yang masih kecil, apa saya bisa menjalankan bisnis seperti yang Bapak ceritakan?

Terus ada satu lagi. Ketika saya menunjukkan artikel Bapak kepada suami saya, dia mengatakan bahwa bisnis seperti itu bagus, tapi bisnis itu hanya biasa dijalankan oleh orang-orang dari kalangan ekonomi tertentu saja. Mungkin karena suami saya merasa bahwa dia sudah berkecukupan barangkali ya? Saya sendiri cukup tersinggung mendengarnya. Memang sih, sampai saat ini kami sekeluarga hidup berkecukupan. Tapi apa salahnya kami menjalankan bisnis itu? Sepanjang itu halal enggak apa-apa kan Pak Safir?

Mohon tanggapannya dan terima kasih banyak. Mudah-mudahan Pak Safir bisa terus memberikan informasi tentang bisnis-bisnis seperti ini sehingga orang seperti saya bisa semakin terbuka pikirannya tentang adanya peluang-peluang untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Dari N di Jakarta

JAWABAN :

Ibu N di Jakarta,

Senang sekali saya bisa mendapatkan surat dari Anda. Sebetulnya, kalau bicara apakah bisnis jaringan pemasaran itu bagus atau tidak, jawabannya jelas, bisnis itu bagus sekali. Bagus dalam arti bahwa potensi penghasilannya bisa sangat tidak terbatas, sampai bagus dalam arti bahwa bisnis tersebut bisa membantu mengubah sikap dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik.
Namun demikian, walaupun banyak orang sudah tahu bahwa bisnis seperti itu bagus, masih saja ada mitos-mitos hal yang menghambat mereka untuk menekuninya. Di bawah ini saya akan menjelaskan beberapa di antaranya, dan bagaimana tanggapan saya terhadap keberatan-keberatan tersebut.

BANYAK ORANG YANG TIDAK BERHASIL DALAM BISNIS INI

Betul. Banyak orang yang gagal dalam menjalankan bisnis ini, tapi hal ini juga terjadi pada berbagai bidang bisnis lain. Buktinya, banyak juga kok orang yang berhasil menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Masuknya Anda dalam bisnis jaringan pemasaran bukan berarti bahwa itu merupakan jaminan keberhasilan. Anda hanya bisa berhasil dalam bisnis seperti ini kalau Anda bekerja. Masalahnya, banyak orang yang masuk ke bisnis ini mengharapkan bahwa mereka bisa berhasil tanpa perlu bekerja. Itu jelas mustahil.
Jadi, ketidakberhasilan juga terdapat di bisnis apa pun. Kalau Anda mau melihat apakah ada orang yang sudah berhasil dalam menjalankan bisnis jaringan pemasaran, ada banyak pertemuan atau acara-acara yang diadakan oleh para kelompok distributor yang sudah berhasil yang bisa Anda hadiri. Di sana Anda bisa melihat contoh dari orang-orang yang sudah berhasil.

BISNISNYA BAGUS, TAPI BUKAN UNTUK ORANG SEPERTI SAYA

Itu namanya gengsi. Biasanya ada dua macam hal yang menyebabkan orang merasa gengsi dalam melihat peluang bisnis jaringan pemasaran. Gengsi yang pertama adalah karena bisnis jaringan pemasaran melibatkan penjualan secara langsung (direct selling), sehingga banyak orang merasa gengsi dalam menjual. Menjual dianggap tidak lebih bergengsi dibanding membeli, karena bagi sebagian orang, kegiatan menjual menunjukkan bahwa Anda tidak punya uang, sedangkan kegiatan membeli dianggap jauh lebih bergengsi karena membeli menunjukkan bahwa Anda punya uang.
Boleh-boleh saja kalau seseorang merasa gengsi melakukan kegiatan menjual dan lebih suka membeli saja. Tapi apa yang terjadi kalau Anda terus menerus membeli? Lama-lama uang Anda habis kan? Jadi, seseorang harus menjual untuk bisa mendapatkan sesuatu agar kelak dia bisa terus hidup dan membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
Perlu diingat, semua orang hidup dari menjual sesuatu. Seorang dokter menjual jasa kedokteran kepada pasiennya. Seorang karyawan menjual keahliannya kepada perusahaan tempat dia bekerja. Malah pernah ada pepatah yang mengatakan bahwa pada prinsipnya hanya ada dua profesi di dunia ini, yaitu penjual dan pembeli. Penjual menjual sesuatu dan mendapatkan kompensasi berupa uang, sedangkan pembeli mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Anda pilih yang mana?

SAYA SIBUK DAN TIDAK PUNYA WAKTU

Kalau Anda datang ke acara-acara yang diadakan oleh para distributor dari perusahaan jaringan pemasaran, Anda bisa melihat bahwa kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang juga bekerja di tempat lain dan sangat sibuk. Beberapa di antara mereka malah memiliki jabatan yang cukup baik di perusahaan tempat mereka bekerja. Ada yang manajer, ada yang direktur, ada profesional, dan banyak lagi. Kebanyakan di antara mereka memang menjalankan bisnis ini secara part time atau sambilan, tetapi dengan kadar keseriusan yang sama seperti kalau mereka bekerja di kantor mereka.
Saya sering melihat bahwa orang yang mengatakan bahwa mereka sibuk, sebetulnya mereka bukannya sibuk, tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik dan tidak melakukan prioritas kegiatan secara benar. Kalau Anda menganggap bisnis jaringan pemasaran adalah bisnis yang bagus, bahkan bisa memberikan semacam royalty kepada anak cucu Anda, maka Anda pasti akan memprioritaskan waktu Anda untuk bisa menjalankannya, walaupun dengan waktu yang sedikit tiap harinya.
Jadi, tidak ada orang yang terlalu sibuk untuk tidak menjalankan bisnis ini. Yang ada adalah orang yang tidak bisa memprioritaskan waktu kerjanya dengan baik.

INI BISNIS PIRAMID, YANG MASUK DULUAN PASTI PENGHASILANNYA LEBIH BESAR DARIPADA YANG MASUK BELAKANGAN

Berdasarkan pengamatan saya, ini bukan bisnis piramid. Kalau Anda masuk di tahun 2010 misalnya, Anda punya kemungkinan berhasil yang sama besar kalau Anda masuk sekarang. Banyak orang menjalankan bisnis ini baru dua tahun lalu sudah bisa berhasil dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar, padahal banyak yang belum berhasil walaupun sudah masuk lebih dulu. Jadi, ini bukan bisnis piramid. Mau lihat buktinya? Datang ke acara-acaranya.

SAYA TIDAK BERBAKAT MENJUAL DAN KARENA ITU TIDAK BISA MENJUAL

Seperti yang pernah saya tuliskan dalam nomor-nomor yang lalu, Anda tidak perlu punya bakat dan keahlian dalam menjual untuk bisa menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Ini karena dalam bisnis jaringan pemasaran, Anda tidak disarankan untuk fokus kepada kegiatan menjual, tetapi lebih kepada menjual sedikit, dan membangun jaringan orang-orang yang juga menjual sedikit.
Sistem yang sudah berhasil bahkan menyarankan agar Anda melakukan presentasi bisnis kepada orang-orang yang sudah Anda kenal, dan dari situ, bila mereka tertarik, mereka akan bergabung dibawah pensponsoran Anda.
Bila mereka tidak tertarik, bisa Anda berikan Brosur Produk dan Daftar Harga untuk selanjutnya Anda layani kebutuhan mereka setiap bulannya akan barang dan jasa Anda. Di situlah Anda tidak perlu punya keahlian menjual. Bahkan kalau Anda juga memakai produknya, Anda bisa dengan mudah menceritakan kelebihan produk tersebut dan menjadi pemakai produk. Bukan berarti menambah pengeluaran, tapi Anda hanya sekadar mengganti merk produk yang biasa Anda pakai di rumah.

Itu saja tanggapan saya Ibu N. Mudah-mudahan sukses selalu menyertai Anda. Selamat menjalankan bisnis jaringan pemasaran.

Konsultan: Safir Senduk/Dok. NOVA

Perlu nggak sih pake Tabir Surya ?

Hihi...setelah jadi konsultan Oriflame baru ngeh yang namanya skin care.
Maklum kita dulu tipe paling cuek banget urusan skin care-skin care an... tau nya cuma tepung, gula, fondan, dll huehehe... jadi karena nggak ngeh akhirnya juga nggak pernah tuh ngerawat kulit. Padahal ternyata kata pak ustadz, ngerawat pemberian Allah swt adalah salah satu wujud rasa syukur kita. Nah lhoo...ngerasa bersalah nggak kalo sekarang kulit kita penuh flek dan jerawat karena kurang terawat oleh sang empunya....ngerasa bersalah nggak kalo kulit kita usia nya jadi lebih tua daripada usia biologis kita karena nggak pernah dirawat seperti yang seharusnya ?

Doenggg....

Pemahaman saya selama ini keliru... Pake skin care bukan buat gaya-gayaan lhoo ternyata, tapi ada manfaatnya. Supaya kulit kita lebih terjaga, nggak rusak karena pengaruh lingkungan. 

Bagi kita yang bekerja di lapangan dan biasa terpapar sinar matahari, tentunya sering mengalami masalah seputar kesehatan kulit. Kulit bisa saja menjadi lebih gelap, timbul noda hitam (flek), gangguan pigmentasi, elatisitas kulit menurun, bahkan lebih parahnya lagi bisa menimbulkan kerusakan DNA dan menyebabkan kanker kulit. Meskipun begitu, tuntutan pekerjaan dan aktivitas terkadang memaksa kita untuk terus bermandikan sinar matahari. 

Ini saya ambil info penting di media :

Dalam jumlah yang tidak berlebihan, sinar ultraviolet sebenarnya berguna bagi tubuh, antara lain untuk membentuk vitamin D dan provitamin D agar tulang tidak keropos, membentuk tirosin menjadi melanin sehingga kulit berwarna, dan mampu membunuh bakteri jahat yang dapat menyebabkan penyakit seperti jamur. Sinar matahari terdiri dari 3 komponen, yaitu sinar UVA, UVB, dan UVC.

Sinar UVA (panjang gelombang antara 315 – 400 nm) mampu lebih dalam menembus kulit dan memiliki jangka waktu yang lebih lama untuk menimbulkan kerusakan pada kulit, seperti kerutan, dan gejala-gejala penuaan dini. Sinar UVA ini akan membuat kulit menjadi hitam (tanning).

Sedangkan sinar UVB (panjang gelombang 280 nm) hanya 0.2 % dari sinar matahari total. Paparan sekitar 15 menit/hari dari sinar UVB ini sebenarnya sangat penting untuk memicu pembentukan vitamin D3 (salah satu komponen Vitamin D) dari provitaminnya. UVB sebenarnya juga mampu melindungi kulit terhadap pembakaran lebih lanjut dengan cara menebalkan lapisan tanduk pada kulit. Namun, eksposisi (paparan) sinar UVB yang terlalu lama dan terlalu sering bisa menyebabkan menyebabkan kulit terbakar yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker kulit akibat penekanan imunitas seluler kulit.

Sinar UVC (panjang gelombang 100 nm) sebenarnya amat berbahaya dan sangat merusak kulit, tetapi sinar ini ditahan oleh lapisan ozon. Kebocoran lapisan ozon (O3) menyebabkan beberapa (sebagian kecil) sinar ini masuk ke bumi. Tak heran mengapa akhir-akhir ini sinar matahari terasa begitu menyengat dan membakar kulit.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sinar UVA tidak hanya mampu meningkatkan efek kanker kulit yang ditimbulkan akibat sinar UVB, namun juga secara langsung dapat menyebabkan kanker kulit, termasuk melanoma.

Untuk melindungi kesehatan kulit akibat seringnya terkena sengatan sinar matahari, kita memang  bisa menggunakan pelindung, seperti topi atau payung. Tapi cara lain yang bisa dilakukan untuk melindungi kulit kita adalah dengan menggunakan tabir surya (sunscreen) yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari atau UltraViolet (UV).  

Balik soal SPF tadi, selama ini bingung juga kalo baca tulisan di kemasan produk skin care n make up. Ada tulisan SPF : SPF 25, SPF 30, SPF 50, dll.
Hihi...apa sih maksudnya ? Bedanya apaan ? Kagak ngerti :D



Ternyata oh ternyata... SPF adalah satuan yang menyatakan berapa lama waktu cream itu bisa melindungi kita dari sinar matahari. Jadi, angka yang ada di belakang SPF, misal SPF 25, SPF 30, SPF 50 dst, adalah faktor pengali berapa lama cream itu bisa melindungi kulit kita. 

Nilai tersebut menunjukkan kekuatan tabir surya dalam melindungi kulit dari sengatan sinar UVB. Seberapa lama kulit terlindungi oleh tabir surya sangat ditentukan oleh nilai SPF yang tertera pada produk tersebut.

Kira-kira contohnya seperti ini: 
Jika tanpa tabir surya kulit Anda berubah merah dan terbakar dalam waktu 10 menit di bawah sinar matahari, biasa disebut initial burning time, maka pemilihan tabir surya didasarkan atas nilai SPF dikalikan dengan 10 menit yang menunjukkan daya tahan tabir surya dalam melindungi kulit Anda. 

Misal, nilai SPF 30, berarti sunscreen tersebut dapat melindungi kulit selama 30 x 10 menit = 300 menit atau 5 jam dari sengatan sinar ultraviolet sebelum kulit menjadi terbakar dan merah.

Semakin tinggi nilai SPF, maka kulit semakin lama terlindungi.Tapi kalopun kita pakai yang SPF nya rendah nggak masalah, ya cukup diulang lagi aja pemakaiannya setelah perkiraan waktu perlindungan seperti hitungan di atas udah habis.

Nah, Oriflame untuk saat ini punya 4 varian produk sunscreen :

  1. Sun Zone Lotion Face and Body SPF 30 High

    Krim wajah yang mencerahkan dengan tekstur ringan, membantu menghidrasi dan melindungi kulit dari sinar matahari. Membantu kulit tampak lebih cerah, merata, dan merona. Gunakan 20 menit sebelum keluar ruangan. Dengan Teknologi Proteksi Seluler, mengandung tabir UVA dan UVB. DPF 30. Bisa menggantikan atau digunakan setelah krim pagi Anda yang biasa, pada wajah, dan area-area yang tak terlindungi seperti leher, telinga, dan dada. 50 ml.
  2. Sun Zone Lotion Face and Body SPF 30 High

    Melindungi dengan SPF yang tinggi. Mudah menyerap dengan Sunflower Seed oil yang menenangkan membantu melembabkan kulit. Direkomendasikan untuk kulit yang sensitif terhadap matahari dan pada hari-hari pertama di bawah sinar matahari. Tahan air. 150 ml.
  3. Sun Zone UV Protector Face and Exposed Areas SPF 50 High

    Perlindungan untuk kulit yang sensitif terhadap matahari. Diformulasi dengan bahan-bahan aktif yang membantu melembutkan dan melembabkan. Tekstur cepat menyerap. Tahan air. 50 ml.
  4. Sun Zone Face and Body Spray KIDS SPF 25 Medium

    Lotion biru muda yang mudah menyerap untuk membantu melindungi kulit anak yang rentan. Tahan air. Cocok untuk anak 1 tahun ke atas. 125 ml.

Nah ...udah lebih jelas belum soal sunscreen dan SPF ini ? Jelas yaaaa :)

Trus...initial burning time itu apa lagi yak ?
Hehe...ntar yaa kita sambung di tulisan berikutnya. Pantengin terus blog saya :)


Kenapa saya semangat terus ?



Saya ini udah pernah jumpalitan jadi pegawai kantoran yang sebagian besar waktu dihabiskan di luar rumah. Kalo pun 12 jam ada di rumah, yg 6 jam nya dipake buat tidur hehe....jadi udah ngerasainlahh yang namanya gimana itu jadi pegawai, gimana harus taat prosedur kerja, disiplin kehadiran, etika sebagai bawahan, dll.

Juga udah lumayan ada pengalaman juga di bisnis konvensional, jual beli. Dagang baju pernah, dagang produk kesehatan udah pernah, dagang mie udah pernah juga, jualan kue bahkan sampai sekarang. Udah paham juga gimana harus keluar modal buat kulakan barang dagangan, bahan produksi, buat sewa counter, bayar gaji karyawan, biaya promosi, dll.

Jadi yaa...kalo sekarang saya ngerjain MLM Oriflame nya nggak semangat yaa namanya nggak belajar dari pengalaman dong :)

Udah bisa bandingin banget, gimana relatif lebih ringannya ngerjain Oriflame dibanding yang saya sebutin di atas tadi. Kenapa relatif ? Yaa karena pendapat orang nggak bisa disamain kan. Yang saya tulis ini adalah pendapat saya pribadi berkaca dari pengalaman pribadi juga.
Kesimpulannya di mana pun itu, kerjaan apa pun itu...pasti butuh yang namanya modal waktu, tenaga, duit.

Jadi pegawai kantoran butuh modal ? Jelas...pendidikan syarat utama pastinya, ada yang mensyaratkan minim D3, S1, bahkan S2. Itu dapat ijazahnya pakai modal nggak ? Jelas pakai dong yaa...kuliah sekarang biayanya mahal boo..
Trus berangkat ngantor, ngeluarin modal buat beli baju kerja, beli bensin atau bayar angkot/taxi, bayar ART di rumah buat jagain si kecil nggak ? Itu modal kan yaaa :)

Belum lagi modal waktunya, kayak saya dulu 10 jam lhoo harus duduk manis di kantor, belum lagi kalo harus panas-panasan tugas ke lapangan hehe...

Kayak saya juga jualan kue, butuh banget modal : waktu, tenaga, duit. Kadang ngerjain satu birthday cake butuh 3 jam lhooo kalo udah yang minta detil dekornya rumitt banget J. Butuh banget duit buat kulakan bahan. Butuh duit buat promo, buat bayar gaji asisten, buat beli peralatan. Wahhh modalnya berjuta-juta iniihhh bakulan kue :)

Di Oriflame meskipun sama-sama pake modal duit juga tapi nggak perlu keluar biaya banyak seperti waktu saya dulu kulakan buat dagang baju atau kayak bakulan kue sekarang. Cukup buat daftar member 49.900, beli katalog 20 pcs 62.900, beli paket internet 100 ribu buat sebulan, selebihnya kalo saya belanja produk itu adalah memang anggaran dari belanja bulanan saya untuk toiletries dan perawatan, yang kalopun nggak Oriflameman yaa tetep kan beli juga di supermarket.

Di Oriflame meskipun sama-sama harus KERJA, (yaa namanya cari penghasilan yaa kudu kerja kann, mana mungkin cuma duduk manis aja :) ) tapi menurut saya relatif ringan banget :

Soal promo udah diurusin perusahaan, kita tinggal kabarin aja ke orang-orang
Soal stok produk juga udah diurusin perusahaan, kita tinggal tawarin aja yang stoknya tersedia
Soal pengiriman barang sebagian besar juga udah diurusin ama perusahaan, yang di dalam kota ada kurir motor yang bisa kirim barang pesanan langsung ke rumah, yang luar kota ada kurir ekspedisi.
Kualitas produk juga udah diurusin secara profesional sama perusahaan, udah berpengalaman puluhan tahun.

Jadi yaa, kerjaan kita tuh “cuma”  BELAJAR CARA NYA
Belajar cara jualan produk
Belajar cara promo
Belajar product knowledge
Belajar cara komplain
Belajar mengatasi rasa malas bergerak
Belajar menage waktu
Belajar ini, belajar itu...dst.
Yang notabene pelajaran itu udah disediakan secara sistematis baik oleh perusahaan maupun intern grup. Tinggal lahap aja.
Di Oriflame, meskipun harus terusss belajar nambah ilmu, tapi waktunya fleksible, bisa disesuaikan dengan jam sibuk keluarga dan caranya pun bisa dengan online aja, nggak perlu keluar rumah kalo memang nggak bisa.

Abis belajar, ya PRAKTEK.

Nah kalo buat saya sihh...udah kerjaan ringan banget gini, kalo masih nggak semangat yaa kebangetan yaaa...takut jadi hamba-Nya yang nggak pandai bersyukur. :)
Kita nggak perlu tuhh kayak abang yang jualan bakso jalan keliling kompleks, nggak perlu yang harus berjubel di KRL demi harus ke kantor, nggak perlu panas-panasan kayak kuli aspal yang lagi benerin jalan ...hiks kemarin abis lihat bapak-bapak kuli yang lagi kerja manggul drum berisi aspal panas, rasanya kita memang masih jauuuhhh lebih nyaman. Jadi, apa sebab masih nggak semangat ???
sumber : google image

Rasanya malu yaa kalo kita masih mudah banget ngomong : susah 

Padahal mungkin sebenernya kita hanya kurang berusaha, kurang belajar, kurang tekun.
Yakinlah...Allah tidak tidur. Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha kita. Setiap orang akan mendapatkan hasil sesuai dengan yang dia upayakan. Tidak lebih dan tidak kurang. :)
Kalaupun kita tidak mampu, yakinlah Allah akan memampukan kita disebabkan usaha kita untuk memantaskan diri.

This is me, this is real...

26 Sptember 2014

Dua tahun sudah menjalani bisnis ini, Oriflame bersama d’BC Network. Bukan waktu yang singkat, banyak yang sudah terjadi. Beberapa teman yang tadi nya jalan bareng, sekarang ada yang udah bubar jalan. ..hehe. Tapi saya tetep di sini, berdiri bersama teman-teman yang memutuskan pantang balik badan. Saling bergandengan tangan melewati semua proses yang mendewasakan kami. Dan terbukti, yang paling lama bertahan itu yang akan jadi pemenangnya. 
Satu per satu downline saya menyusul menaiki tangga karir Oriflame, sekarang sudah ada 1 orang downline saya di level Gold Director, 3 orang di level Director, 2 orang di level Senior Manager, 50 orang lebih berada di level Manager, dan selebihnya di level Konsultan.

2 tahun di Oriflame, kemarin dikasih kado istimewa : transferan Performance Discount C9 Rp 11.327.179,-

Alhamdulillah...



Sesungguhnya penghasilan (materi) hanyalah salah satu efek saja. Selain itu banyak sekali yang saya rasakan setelah 2 tahun berada di sini. Sukses itu bukan dengan membandingkan pencapaian diri kita dengan orang lain, tapi melihat diri kita hari ini dibanding dengan diri kita di hari kemarin.
Belajar banyak hal, belajar menjadi pribadi dengan mental baja, nggak gampang mutung, nggak mudah nyerah, belajar manage waktu, makin banyak belajar menghadapi berbagai karakter orang lain, belajar untuk memikirkan hal-hal yang memang layak dipikirkan dan mengesampingkan hal-hal yang tidak perlu diprioritaskan.

Duluu..saya ini perasa banget, kalo ada kejadian sekecil apa pun pasti kebawa banget di pikiran sampai nggak enak makan dan nggak enak tidur huehehee...akhirnya kebawa sariawan. Sekarang udah jauh banget berkurang. Yang gak penting-penting...minggir :)
Fokus aja ama yang mesti difokusin.

Sekarang juga jadi lebih berani mimpi. Yang tadinya serba takut resiko dan takut mengambil keputusan, sekarang jadi lebih percaya diri, yakin bahwa Allah akan membantu hambanya yang bersungguh-sungguh. Man jadda wa jada. Keputusan besar untuk RESIGN kemarin salah satu nya juga buah dari berproses. Walopun banyak banget yang menyayangkan, Bismilah...cukup bagi saya ridho suami dan anak-anak.

Semua berproses ? Iyaa...saya bisa seperti sekarang karena proses 2 tahun. Masih sangat percaya tidak ada yang instan di dunia ini. Semua butuh proses. Katakanlah hasil apa pun, semua butuh proses, apakah itu materi, kepribadian, ilmu dan wawasan, pertemanan, nggak ada yang ujug-ujug.
Bersyukur banget bertemu Oriflame, bisnis yang simpel banget. Nggak perlu background gimana-gimana untuk menjalankan bisnis ini , yang penting MAU BELAJAR. Itu aja kunci nya.

Punya modal uang sekoper kalo nggak mau belajar ilmu bisnis dan praktekkan cara yang benar, maaf, pencapaian anda tidak akan bisa bertahan lama di sini.

Namun sebaliknya, dengan modal 49.900 tapi dengan kemauan belajar dan praktek yang benar, Anda pasti bisa menyusul sukses.
Di sini yang paling penting bukan modal uang, tapi WAKTU. Mau meluangkan waktu untuk belajar ilmunya, mau meluangkan waktu untuk praktek.

Bersyukur banget bertemu Oriflamenya lewat d’BC Network...jadi yang ibu2 rempong kayak saya dikasih jalan keluar gimana cara ngerjain bisnis dengan cara ONLINE. Diajarin banget caranya manage waktu di tengah kerempongan kita sehari-hari. Ilmu dan website nya juga tinggal pakai, GRATIS...jadi yang gak gitu canggih ilmu komputernya kayak saya no worries, karena semua udah dikasih tau cara yang mudah, yang tinggal pakai.

Hmmm...pokoknya setiap mengingat 26 September...yang ada cuma rasa syukurrr aja.

ALHAMDULILLAH.

Sekarang sudah punya kebebasan waktu di rumah. Bisa ngatur sendiri kapan waktu buat keluarga, kapan waktu buat kue, kapan buat Oriflame, kapan waktu buat pengembangan diri, kapan waktu nya kerja, kapan waktu nya libur.


Selamat ulang tahun ke-2 untuk saya bersama Oriflame dan d'BC Network, tambah maju, tambah dahsyat, tambah berlimpah, tambah manfaat, tambah barokah.
Aamiinn :)